Amokrane Sabet, Bule Yang Ditembak Mati Polisi Di Bali Diduga Mengalami CTE/Concussion
Pertama – tama, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga Bapak Polisi ... sebagai korban penusukan dan keluarga Amokrane Sabet. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan dan keikhlasan. Dan baik korban maupun pelaku (sekaligus korban) mendapatkan tempat terbaik disisinya.
Saya menyadari menampilkan artikel ini dapat memberikan konsekuensi yang negatif, bahkan mungkin saja saya akan mendapatkan caci maki dari kaskuser disini. Karena apa yang akan saya sampaikan ini cukup sensitif. Tapi sebelumnya saya minta maaf dan menerima respon – respon yang didapatkan dari teman2 kaskuser semua.
Hari ini Jagat dunia maya ramai membicarakan sosok Amokrane (Keine) Sabet. Berbagai portal media online banyak sudah banyak mengulas siapa sebenarnya pelaku penusukan seorang polisi dan tewas saat disergap polisi karena reaktif dalam melakukan perlawanan pada Senin, 02/05/2016 di Canggu, Bali. Dari berbagai artikel yang saya baca, saya merasa masih belum cukup menutup rasa penasaran saya melihat perilaku aneh seorang Amokrane Sabet disebabkan
Mengutip dari aktualita dalam bali.tribunnews.com
Amokrane "Keine" Sabet (AKS) adalah atlet MMA berusia 42 tahun asal Prancis.Ia berasal dari klub London Cage Fighters. Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011. Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet. Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen. Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah. Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus. Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA.
Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith. Sumber
dan juga keonaran yang telah dilakukan Alm. Amokrane "Keine" Sabet (AKS) selama hidupnya
beberapa keonaran yang telah diperbuat Amokrane Sabet:
1. Memakai fasilitas pariwisata tanpa pernah mau membayar.
2. Ugal-ugalan saat mengendarai mobilnya sambil menyalakan music dengan kencang.
3. Makan di restoran tanpa membayar.
4. Mengancam.
5. Berkata yang menyakitkan hati bahkan mau pinjam istri orang.
6. Terakhir kali yang dilakukan hari ini, Senin (2/5/2016) melakukan penusukan pada seorang petugas kepolisian.
7. Atas beberapa keresahan yang telah ia tebarkan di masyarakat, pihak kepolisian telah memanggilnya namun belum berhasil ditangani. sumber
Menjadi PERTANYAAN BESAR dalam diri saya adalah Benarkah Amokrane menjadi sosok brutal tanpa sebab? Apa kemungkinan lain yang menyebabkan dia memiliki perilaku seperti itu?
Dugaan Perilaku Menyimpang Amokrane Sabet Karena Gangguan Mental / Gangguan Otak
Dugaan Pertama :
Saya sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada sosok ini, mengapa? Sebab setelah saya menonton video Amokrane yang menantang polisi menembak dirinya dan dengan lantang dia menyatakan diri "tembak saya ... tembak saya ... saya adalah tuhan... ini kata2 kunci yang menjadi pijakan awal dan menjadi Dugaan pertamasaya dimana saya mendua dia adalah orang sakit.
Dugaan Kedua :
Mengapa demikian, sebagai manusia normal yang mampu berpikir waras. Kita akan berpikir ulang bahkan beribu - ribu kali jika akan melakukan tindakan yang terkesan nekat dan bodoh. Apalagi dengan menantang polisi untuk menembak dan melawan mereka dengan tindakan agresif. Disini, dugaan kedua saya adalah fungsi otak Amokrane sudah tidak normal.Dalam mengambil keputusan Amokrane sudah tidak didasarkan pada pola berpikir yang sehat dan logis yang biasa dilakukan oleh manusia normal.
Dugaan Ketiga :
Apabila melihat link FB yang dimiliki Amokrane Sabet, terlihat status – status pada dinding komentar yang cukup aneh dan terkesan tidak normal.
“I AM WHO I AM JESUS CHRIST THE 9TH PROPHET THE MAITREYA MASHIACH BEN DAVID AMOKRANE smile emoticon IT IS WHAT IT IS I NEED NOBODY APPROVAL YOU ALL NEED ME "JOHN 14:6" "COLLOSIANS 1:15-20" smile emoticon BE READY FOR THE MOST IMPORTANT DAY OF YOUR LIFES "JUDGEMENT DAY" smile emoticon PROBATION MY GRACE IS CLOSING VERY SOON I LL COME TROUGH LIKE A THEFT IN THE NIGHT NO MERCY smile emoticon FEAR GOD NO MEN FUCK THE WORLD IF YOU CAN T ADJUST smile emoticon ACCEPT JESUS THE LAMB THE GRACE OF GOD OR FACE AMOKRANE THE LION THE WRATH OF GOD smile emoticon 11:11 ALLAHU AKBAR wink emoticon Amen”
Saya adalah saya yesus kristus, nabi ke-9. sang mesias the maitreya bin david amokrane. Itu berarti saya tidak membutuhkan pengakuan dari siapapun tapi kamulah yang membutuhkan saya. ...xxx... bersiaplah untuk hari yang paling penting dalam hidupmu “hari penghakiman” pengampunanku akan tertutup dengan segera aku akan datang langsung tanpa ampun seperti pencuri di malam hari .. takutlah akan tuhan xxx jika kamu tidak dapat menyesuaikan diri. terima yesus sang penggembala domba yang suci atau hadapi amokrane sang singa kemurkaan tuhan. xxx allahu akbar... Amin (Mohon koreksi terjemahan saya kalau ada yang salah)
Adakah manusia waras dan normal yang menulis status di dinding facebooknya dengan ungkapan seperti ini? Dugaan ketiga ungkapan dan penulisan status di dinding facebook menjadi salah satu faktor yang menjadi alasan
Dugaan Keempat :
Ketidaknormalan perilaku diperkuat dengan pendapat sosok wanita bernama Dominique Annaliese yang diduga mengenal dekat Amokrane, dalam akun FB Amokrane Sabet:
“For years they knew he was not well.. Why they sent a policeman ? Stupid really. They should of got him to hospital years ago not killed him.” (bertahun – tahun dia sudah diketahui tidak sehat, mengapa mereka mengirimkan polisi, benar – benar bodoh. Seharusnya mereka telah mengirimkan dia (Amokrane) ke rumah sakit beberapa tahun yang lalu. Bukan membunuhnya)
“Stupid them to try and arrest an un well man. They should take him to the hospital many years ago.” (Mereka bodoh mencoba menangkap orang yang tidak sehat. Mereka seharusnya membawa dia (Amokrane) ke rumah sakit beberapa tahun yang lalu)
Dan beberapa komentar dari user FB yang menyatakan bahwa Amokrane adalah sosok yang tidak normal dan memiliki gangguan mental menjadi penguat dugaan keempat saya
Kelima, latar belakang pekerjaan sebagai mantan atlet Mixed Martial Arts (MMA), di Indonesia olahraga ini dikenal sebagai olahraga tarung derajat (CMIIW) dan pernah ditayangkan di beberapa stasiun swasta dalam acara UFC (Ultimate Fighting Championship) ajang pertandingan para pejuang dari berbagai disiplin beladiri yang menampilkan pertarungan kontak seluruh tubuh secara langsung dengan lapisan pelindung yang sangat minimal, kecuali di bagian (kelamin). Latar belakang inilah yang menjadi kunci utama sekaligus penyebab ketidaknormalan perilaku Amokrane.
Dalam kajian Dr. Bernick dari penelitian terbesar yang pernah disusun dalam 1 tahun, mengenai Kajian Kesehatan Otak Para Petarung Professional (The Professional Fighters Brain Health Study) yang dilakukan terhadap 109 petarung dengan pokok temuan “Ada perubahan yang terdeteksi dalam otak sebelum gejala muncul," seperti kehilangan memori atau perubahan lain dalam fungsi kognitif akibat pukulan berulang kali di kepala. Sumber
Kajian semacam ini juga pernah ditayangkan dalam film yang berjudul CONCUSSION, dengan objek yang berbeda yaitu atlet NFL (National Football League) yang banyak mengalami stress dan depresi berat akibat kerusakan otak yang dialami saat pensiun/paska menjadi atlet. Amokrane bisa jadi mengalami hal serupa yang dialami oleh para atlet NFL. Sebab selama hidupnya sebagai atlit professional sudah tidak terhitung berapa banyak pukulan yang hinggap di permukaan tubuh khususnya pada bagian kepala.
Tulisan ini bukan menjadi alasan maupun pembenaran atas apa yang telah dilakukan oleh Amokrane Sabet.
Belum ada kajian empiris yang dapat membuktikan bahwa dugaan ini valid. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan berbagai asumsi yang telah dibuat. Bagaimanapun juga apa yang telah dilakukan Amokrane adalah hal yang salah dan sangat jelas telah merugikan orang lain bahkan menyebabkan korban jiwa. Namun upaya untuk mencegah hal tersebut agar tidak terulang harus menjadi perhatian. Agar di masa yang akan datang, apabila kita melihat/mendapatkan hal yang serupa seyogyanya dapat mengantisipasi dengan melakukan tindakan - tindakan pencegahan yang tepat.
Artikel ini merupakan tulisan dari seorang member di forum kaskus.
Post a Comment for "Amokrane Sabet, Bule Yang Ditembak Mati Polisi Di Bali Diduga Mengalami CTE/Concussion"